Powered By Blogger

Sabtu, 10 Juli 2010

1
Metodologi Penelitian
2
Kontrak Perkuliahan
• Buku Acuan :
– Polina, Agnes Maria dan Siang, Jong Jek. Kiat Jitu Menyusun
Skripsi (Jurusan Informatika/Komputer). Penerbit Andi, 2005,
Yogyakarta.
– Prof. Dr. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian : Suatu
Pendekatan Praktek, Edisi V, Penerbit Rineka Cipta, 2002,
Jakarta.
– Prof. Drs. Sutrisno Hadi MA, Bimbingan Menulis Skripsi &
Thesis, Penerbit Andi, 2004, Yogyakarta
• Komponen Nilai :
– Ujian Tengah Semester 30%
– Tugas Menyusun Proposal Penelitian 30%
• presentasi : 10 %
• laporan akhir : 20 %
– Ujian Akhir 40%
3
MATERI POKOK PERKULIAHAN
Pemilihan dan pengukuran variabel.
Perumusan dan pengujian hipotesis
5
8
7
6
4
3
2
1
No
Teknik Pengumpulan data
Populasi dan Sampel Penelitian
Kontrak Perkuliahan, Konsep dasar Penelitian
Ilmu Pengetahuan dan Penelitian, Peranan
dan jenis penelitian
Studi kepustakaan dan Perumusan masalah
Metode penelitian dan desain penelitian
UTS
Materi Pokok Waktu
4
Prosedur pembuatan skripsi 13 / tugas akhir
16
15
14
12
11
10
9
No
Teknik presentasi ilmiah
Penulisan laporan ilmiah
Desain Eksperimental
Analisis hasil
Konsep skripsi / tugas akhir
Peran rekayasa perangkat lunak dalam
penelitian informatika
UAS
Materi Pokok Waktu
5
Konsep Dasar Penelitian
6
PENGERTIAN PENELITIAN
 PENELITIAN ?
Merupakan suatu proses mencari sesuatu secara
sistematis dalam waktu yang relatif lama dengan
menggunakan metode ilmiah dengan prosedur
maupun aturan yang berlaku.
Kegiatan untuk memperoleh fakta2 atau prinsip2 (baik
kegiatan untuk penemuan, pengujian atau
pengembangan) dari suatu pengetahuan dengan
cara mengumpulkan, mencatat & menganalisa data
yang dikerjakan secara sistematis berdasarkan ilmu
pengetahuan (metode ilmiah).
7
Mengapa perlu penelitian ?
• Pengetahuan manusia sangat terbatas sehingga banyak hal
menimbulkan keraguan & pertanyaan
• Manusia memiliki curiousity (rasa keingintahuan) :
• Bertanya
• Melakukan pengamatan
• Mempelajari dokumen / membaca
• Melalui penelitian
• Manusia selalu dihadapkan pada masalah yang membutuhkan
penyelesaian :
• Dilakukan dengan cara tradisional / turun temurun
• Secara dogmatis (dogma agama, masyarakat, hukum)
• Melalui intuisi
• Secara emosional
• Trial and error
• Melalui penelitian
• Manusia selalu merasa tidak puas dengan apa yang telah
dicapainya
8
Tujuan penelitian
1. Eksploratif : menemukan fakta / prinsip /
produk dari suatu pengetahuan
2. verifikatif : menguji kebenaran atas fakta
/ prinsip / produk dari suatu pengetahuan
yang sudah ada.
3. Development : mengembangkan fakta /
prinsip / produk dari suatu pengetahuan
yang sudah ada
9
• Untuk mencapai tujuan riset tersebut,
seorang peneliti harus :
 Menguasai ilmunya
 Mengatahu cara / metodenya
 Mengetahui masalahnya
 Mempunyai rasa ingin tahu
 Yang satu sama lain saling berkaitan dan
melengkapi.
10
• Penelitian sering dideskripsikan sebagai
suatu proses investigasi untuk
menemukan dan menginterpretasikan
fakta yang ditemukan. Sebuah penelitian
yang baik akan menghasilkan :
1.Produk atau inovasi baru yang dapat
langsung dipakai oleh industri (bukan
hanya sebatas prototipe).
2.Paten
3.Publikasi di jurnal internasional.
11
Input-Output-Outcome
Research
Process
INPUT OUTPUT OUTCOME
Research
Proposal
Recommend
Patent
Product
Publication
Metode
Prototype
35 Years+
0.53 Years+
12
Outcome Penelitian
ILKOM
Masalah Penelitian
Penyelesaian
Masalah
(Outcome)
Pada bidang ILKOM, outcome suatu penelitian dapat
berbentuk karya teknik (software atau hardware)
yang siap diajukan hak ciptanya (patent) atau siap
diimplementasikan dan paper yang siap
dipublikasikan.
13
Penelitian ILKOM dan Outcome Yang
Dihasilkan
Untuk penelitian ILKOM dengan Outcome berbentuk
karya teknik, kegiatan pokoknya umumnya mengikuti
skema berikut ini:
DESIGNING IMPLEMENTATION TESTING
14
PENGERTIAN METODE PENELITIAN
• Metode penelitian pada dasarnya merupakan CARA
ILMIAH bagaimana penelitian dilaksanakan dengan
tujuan dan kegunaan tertentu.
• Cara ilmiah didasarkan pada ciri-ciri :
Berdasarkan pada fakta / kenyataan di lapangan
Bersifat objektif yaitu harus jelas sumbernya
Dapat dianalisis : adanya proses yang tepat dan
benar untuk mengidentifikasi masalah dan
menggunakan metode untuk pemecahan masalah
Bersifat kuantitatif : penelitian yang dilakukan harus
bisa diukur berdasarkan argumentasi ilmiah.
15
 Metode penelitian dalam sistem informasi
merupakan “langkah-langkah / tahapan
perencanaan dengan bantuan beberapa
metode, teknik, alat (tools) dan
dokumentasi dengan tujuan untuk
membantu peneliti dalam meminimalkan
resiko kegagalan dan menekankan pada
proses / sasaran penelitian di bidang
sistem informasi”.
16
• Manfaat mempelajari Metode
Penelitian
 Mengetahui arti pentingnya penelitian
 Menilai hasil-hasil riset
 Dapat menyusun Tugas akhir / Skripsi
17
Ilmu Pengetahuan, Metode
Ilmiah dan Penelitian
18
When, why and how do ……...
we do the research ... ?
masalah
hasrat ingin tahu
Mencari Jawaban
SolusiSolusi Metode Non Ilmiah
Pendekatan Non Ilmiah
Ilmu Pengetahuan
Pendekatan Ilmiah
Metode Penelitian
Solusi
19
• Pendekatan ilmiah :
– Perumusan masalah jelas dan spesifik
– Masalah merupakan hal yang dapat diamati dan
dikukur secara empiris
– Jawaban permasalahan didasarkan pada data
– Proses pengumpulan dan analisis data, serta
pengambilan keputusan berdasarkan logika yang
benar
– Kesimpulan siap / terbuka untuk diuji oleh orang lain.
Contoh : penggunaan metode ilmiah
20
• Pendekatan Non Ilmiah :
• Perumusan kabur atau abstrak
• Masalah tidak selalu diukur secara impiris dan dapat
bersifat supranatural / dogmatis
• Jawaban tidak diperoleh dari hasil pengamatan data
di lapangan
• Keputusan tidak didasarkan pada hasil pengumpulan
dan analisis data secara logis
• Kesimpulan tidak dibuat untuk diuji ulang oleh orang
lain.
Contoh : penggunaan akal sehat, prasangka, intuisi,
penemuan secara kebetulan dan coba-coba,
pendapat otoritas dan pikiran kritis.
21
• Apakah “Metode Ilmiah” itu ?
Metode Ilmiah adalah mekanisme atau cara
mendapatkan pengetahuan dengan prosedur
yang didasarkan pada suatu struktur logis yang
terdiri atas tahapan kerja :
• Adanya kebutuhan obyektif
• Perumusan masalah
• Pengumpulan teori
• Perumusan hipotesis
• Pengumpulan data / informasi / fakta
• Analisis data
• Penarikan kesimpulan
22
• Ilmu Penetahuan ?
Bangunan atau akumulasi pengetahuan
yang diperoleh sepanjang sejarah
perkembangan pengetahuan manusia.
Ilmu pengetahuan dianggap sebagai “produk”
Contoh : Einstien dengan teori relatifitasnya
Newton dengan teori tentang gaya, dll.
23
• Pengetahuan yang diperoleh melalui prosedur
ilmiah (metode ilmiah)
Ilmu pengetahuan dianggap sebagai “proses”,
diperoleh secara logis (dasar & alasan yang
deduktif rasional) untuk menjelaskan suatu gejala
dan diuji secara empiris sehingga bersifat terbuka
Contoh : lahirnya ilmu pengetahuan dan teknologi
komputer.
24
• Fungsi Ilmu Pengatahuan :
• Untuk menerangkan gejala
• Untuk memahami hakekat gejala
• Untuk meramalkan kejadian yang akan datang
• Untuk mengendalikan gejala
• Ciri Ilmu pengetahuan :
• Mempunyai obyek kajian
• Mempunyai metode pendekatan
• Disusun secara sistematis
• Bersifat “Universal” (legitimated).
25
Ilmu Pengetahuan
Metode Ilmiah
Penelitian
Kesimpulan :
Metode Ilmiah menjadi kerangka dasar kegiatan penelitian, dimana
didalam penelitian akan berisi penerapan metode ilmiah
Bagan Keterkaitan
Ilmu Pengetahuan, Metode Ilmiah dan Penelitian
26
METODOLOGI PENELITIAN
27
 Metodologi Penelitian :
• Metode yang digunakan dalam melaksanakan penelitian
• Merupakan dasar penyusunan rancangan penelitian
• Merupakan penjabaran dari metode ilmiah secara umum
 Beberapa aspek dlm. pemilihan metodologi penelitian :
• Tujuan penelitian
• Sifat masalah yang akan diselesaikan
 Beberapa aspek dalam menyusun rancangan penelitian:
• Cara pendekatan apa yang digunakan ?
• Metode apa yang akan dipakai
• Strategi apa yang kiranya paling efektif ?
28
Macam-macam Metodologi
Penelitian
 Didasarkan pada jenis penelitiannya.
Beberapa jenis Penelitian :
1) Penelitian Historis
2) Penelitian deskriptif
3) Penelitian perkembangan
4) Penelitian Kasus dan penelitian lapangan
5) Peneltiian Korelasi
6) Penelitian Eksperimental
7) Penelitian Tindakan
29
1. Penelitian Historis
• Tujuan
Untuk membuat rekonstruksi masa
lampau secara sistematis dan obyektif,
dengan cara mengumpulkan,
mengevaluasi, memverifikasi, serta
mensintesakan bukti2 untuk mengecekkan
fakta dan memperoleh kesimpulan yang
kuat.
30
• Ciri-ciri :
– Data yang diolah biasanya data yang diobservasi
orang lain (data sekunder) sehingga keaslian,
ketepatan dan sumber data perlu diperhatikan.
– Dimungkinkan pula adanya data primer. Bila ada,
harus diberikan prioritas.
– Untuk memeriksa bobot data dilakukan dengan kritik
Internal dan eksternal
Kritik internal : menguji motif, kejujuran dan
keterbatsan peneliti dalam pengumpulan data
Kritik eksternal : relevansi, keaslian dan akurasi data.
31
2. Penelitian Deskriptif
• Tujuan :
Untuk membuat pencandraan / gambaran secara
sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta2 dan sifat2
pada suatu obyek penelitian tertentu.
• Ciri-ciri :
• Tidak ada : pengujian hipotesis, peramalan, pencarian implikasi
hubungan antar variabel penelitian (korelasional)
• Memerlukan data yang benar2 representatif / mewakili obyek
penelitian
• Proses pengambilan sampel penelitian harus hati-hati.
 Penelitian Deskriptif sering disebut dengan penelitian survei
32
3. Penelitian Perkembangan
• Tujuan
Untuk menyelidiki pola dan perurutan
pertumbuhan atau perubahan suatu obyek
atau gejala sebagai fungsi waktu.
• Ciri-ciri
–Penelitian ini menuntut pengamatan yang
berkelanjutan (kontinu)
–Dapat dilakukan secara longitudinal (fungsi
waktu) maupun cross-sectional.
33
4. Penelitian Kasus dan
Penelitian Lapangan
• Tujuan
Untuk mempelajari secara intensif tentang latar
belakang keadaan sekarang dan interaksi
lingkungan suatu unit sosial : individu,
kelompok, lembaga atau masyarakat.
• Ciri-ciri
– Obyek penelitian berupa unit sosial tertentu
– Sampel sedikit tetapi variabel pengamatan banyak
– Kesimpulannya terbatas pada unit sampel tertentu
dan tidak dapat digeneralisasi pada tingkat
populasinya (cenderung subyektif).
34
5. Penelitian Korelasi
• Tujuan
Untuk mengetahui hubungan (korelasi antara variabel-variabel
penelitian.
• Ciri-ciri
– Cocok digunakan jika variabel yang diteliti rumit dan tidak dapat
diteliti dengan metode eksperimen (tidak dapat dimanipulasi /
dikontrol)
– Memungkinkan pengukuran beberapa variabel dan saling
hubungannya secara serentak dalam keadaan realistisnya.
– Output dari penelitian ini adalah taraf / tinggi rendahnya
hubungan dan bukan ada atau tidak adanya saling hubungan
secara kausal.
– Sering memasukan berbagai data tanpa pilih-pilih (dipaksakan)
– Dapat digunakn untuk meramalkan variabel tertentu
berdasarkan variabel bebas.
35
6. Penelitian Eksperimental
• Tujuan
Untuk menyelidiki hubungan sebab akibat dengan cara
mengenakan kepada satu atau lebih kelompok
eksperimental suatu kondisi / perlakuan dan
membandingkannya dengan kelompok eksperimental
yang tidak dikenai kondisi / perlakuan
• Ciri-ciri
– Menuntut pengaturan variabel dan kondisi / perlakuan
eksperimen
– Menggunakan kelompok kontrol dan kelompok eksperimental
– Menggunakan hipotesis terutama tentang akibat perbedaan
perlakukan
36
7. Penelitian Tindakan (Action Research)
• Tujuan
Untuk mengembangkan keterampilan2 baru, cara pendekatan
baru, atau produk pengetahuan yang baru dan untuk
memecahkan masalah dengan penerapan langsung di dunia
aktual (lapangan)
• Ciri-ciri
– Praktis dan langsung relevan dengan situasi aktual di
lapangan (empiris)
–Meyediakan kerangka kerja . Sistematika yang teratur
untuk memecahkan masalah dan perkembangan baru
yang lebih baik.
– Fleksibel dan adaptif, memperbolehkan perubahan2
selama masa penelitian (inovatif)
– Tidak selalu menuntut adanya hipotesis dan kontrol
variabel.
37
• Kesimpulan :
Metodologi Penelitian
–Menggambarkan tahapan2 dalam proses penelitian
guna memecahkan masalah penelitian dari awal
perencanaan hingga tercapainya tujuan penelitian
–Tidak ada satu format yang baku tentang metodologi
penelitian, tetapi setiap metodologi penelitian tidak
terlepas dari kerangka metode ilmiah.
–Pemilihan metodologi penelitian lebih tergantung pada
jenis penelitian yang dilakukan
–Perkembangan ilmu pengetahuan memungkinkan
munculnya metodologi penelitian yang baru (dinamis).
38
• Contoh Penelitian Tindakan
–Penelitian2 di bidang pemanfaatan teknologi
komputer
• Penelitian di Bidang Ilmu Komputer
Kebayakan berupa :
• Penelitian development
• Penelitian eksperimental
• Penelitian tindakan
39
Pemilihan Tema, Topik dan Perumusan
Masalah
40
Tema dan Topik Penelitian
• Tema Penelitian diperlukan untuk mengarahkan ruang
lingkup dan bidang telaah yang akan dipelajari oleh
peneliti (berkaitan dengan bidang ilmu)
• Topik Penelitian berkaitan dengan garis pembahasan
(bersifat spesifik)
• Dasar Pemilihan Tema dan Topik Penelitian :
– Daya tarik bagi peneliti
– Ada kemampuan untuk melaksanakan (keilmuan, sumber
daya, fisik)
– Data dapat diamati (termasuk sedianya) alat pengumpul
data.
– Berkatian dengan kebutuhan masyarakat (berkaitan
dengan pemecahan masalah2 praktis)
41
Identifikasi, Pemilihan dan
Perumusan Masalah
• Pengertian Masalah :
– Suatu kesulitan yang dirasakan, konkrit dan memerlukan solusi
– Suatu kesenjangan antara :
• apa yang seharusnya dengan apa yang ada dalam
kenyataan, atau
• antara apa yang diperlukan dengan apa yang tersedia, atau
• Antara harapan dengan kenyataan, dsb.
• Suatu masalah tidak harus menuntut / menimbulkan
suatu penelitian tetapi penelitian dilakukan oleh karena
adanya masalah. Jadi seseorang yang akan melakukan
penelitian harus menentukan terlebih dahulu : apa
masalahnya ?
42
• Suatu masalah berbeda dengan fakta
• Contoh :
 Fakta : mengarah pada adanya kebutuhan
obyektif / latar belakang.
File data di komputer banyak yang terkena virus
 Masalah : mengarah pada adanya upaya
untuk pemecahan
Bagaimana cara membersihkan virus pada file
data tersebut ?
Suatu masalah ini membutuhkan penelitian untuk
mencari solusinya.
43
Identifikasi Masalah
• Upaya untuk melakukan pencarian dan pendataan masalah2 yang
akan dibahas
• Pencarian masalah dapat dilakukan dari sumber2 masalah :
– Pengalaman para praktisi
– Bacaan : Jurnal, text book, surat kabar, majalah populer
– Hasil pengamatan di sekeliling
– Issue yang sedang hangat
– Rekomendasi dari forum ilmiah
– Saran dari penelitian yang terdahulu
– Kebutuhan instansi dari pemerintah atau swasta
– Intuisi calon peneliti
– Pertemuan ilmiah : Seminar, Lokakarya, diskusi, dll
– Pelajaran dan mata ajaran yang sedang diikuti
44
Pemilihan Masalah
• Setelah masalah2 diidentifikasi, belum menjadi
jaminan bahwa semua masalah tersebut layak dan
sesuai untuk diteliti. Sehingga perlu dipilih salah satu
atau beberapa masalah yang paling baik dan layak
untuk diteliti.
Pertimbangan pemilihan masalah ini dapat dilakukan
dengan 2 arah :
1) Dari Arah masalahnya
Pertimbangan kelayakan berdasarkan arah masalah atau sudut
obyektifnya atau nilai penelitiannya. Apakah penelitian memberikan
sumbangan kepada pengembangan dan penerapan IPTEKS atau
pemecahan masalah praktis ?
2) Dari arah Penelitinya
Pertimbangan berdasarkan kelayakan dan kesesuaian penelitinya
menyangkut kelayakan biaya, waktu, sarana, dan kemampuan
keilmuan.
45
• Masalah yang Baik
–Mempunyai nilai dan kelayakan penelitian dari
segi manfaat / kontribusi
–Fisibel / dapat dipecahkan (konkrit) dimana
ada data dan metode pemecahannya
–Menarik bagi peneliti yang didukung
kemampuan keilmuan
–Spesifik mengenai bidang tertentu (jelas ruang
lingkup pembahasannya)
–Berguna untuk mengembangkan suatu teori
46
Pertimbangan dalam memilih
masalah penelitian:
1. Bermanfaat bagi pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
2. Dapat dilaksanakan
1.Kemampuan teori dari peneliti
2.Waktu yang tersedia
3.Tenaga yang tersedia
4.Dana yang tersedia
5.Tersedianya Data
6.Tersedianya ijin dari pihak yang berwenang
47
PERUMUSAN MASALAH:
• Agar penelitian dapat
mengarah ke inti
masalah yang
sesungguhnya maka
diperlukan
pembatasan
penelitian sehingga
penelitian yang
dihasilkan menjadi
lebih fokus dan tajam
Permasalahan secara
umum
Pembatasan
Inti
Masalah
48
Beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam merumuskan
masalah
1. Masalah harus dirumuskan dengan jelas
dan tidak menimbulkan penafsiran yang
berbeda
2. Permasalahan yang ingin dikaji
sebaiknya diuraikan mulai dari
permasalahan umum hingga akhirnya
terbentuk suatu masalah yang lebih
khusus dan spesifik.
49
Contoh Perumusan Masalah
Perumusan Masalah Dalam Bentuk Pertanyaan :
Proses bisnis apa saja yang perlu diperbaiki pada Div. CCS
Operation INDOSAT dengan memanfaatkan teknologi
informasi untuk meningkatkan efisiensi dan keefektifan
kegiatan layanannya ?
Perumusan Masalah dalam bentuk Pernyataan :
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat
pesat selain mendorong terjadinya globalisasi telah
menempatkan informasi di tempat penting dalam kehidupan
masyarakat dunia. Seluruh negara di dunia sepakat untuk
bersama-sama mencapai fomat masyarakat informasi
dengan menyelengarakan World Summit On Information
Society yang pada tujuannya untuk mencapai masyarakat
informasi di tingkat dunia pada tahun 2015. Penelitian ini
mengkaji berbagai usaha yang sudah dilakukan Indonesia
untuk mencapai format masyarakat informasi tersebut.
50
Hipotesis Penelitian
51
PENGERTIAN HIPOTESIS
Hipotesis merupakan jawaban teoritis (jawaban
sementara) terhadap rumusan masalah yang
hendak diuji kebenarannya secara empiris.
Dikatakan sementara karena jawaban yang
diberikan baru didasarkan pada teori yang
relevan dan belum didasarkan pada fakta-fakta
yang empiris yang diperoleh melalui
pengumpulan data.
Contoh hipotesa : Terdapat pengaruh langsung
kinerja sistem informasi terhadap kemanfaatan
teknologi informasi.
52
Apakah semua penelitian ilmiah perlu
membuat hipotesa ?
–Ya, jika berkenaan dengan verifikasi suatu
teori atau masalah
–Tidak, jika penelitian masih bersifat eksploratif
dan deskriptif.
53
Perumusan hipotesa
• Dirumuskan secara jelas, padat dan
spesifik
• Dinyatakan dalam kalimat deklaratif atau
pernyataan
• Sebaiknya menyatakan hubungan
antardua atau lebih variabel
• Hendaknya dapat diuji
• Sebaiknya harus didukung oleh teori.
54
Ciri-Ciri Hipotesis Yang Baik:
1. Dinyatakan dalam kalimat yang tegas
• Upah memiliki pengaruh yang berarti terhadap produktifitas karyawan (jelas)
• Upah memiliki pengaruh yang kurang berarti terhadap produktifitas karyawan (tidak
jelas)
2. Dapat diuji secara alamiah
• Upah memiliki pengaruh yang berarti terhadap produktifitas karyawan (dapat diuji)
• Batu yang belum pernah terlihat oleh mata manusia dapat berkembang biak (Pada
hipotesis ini tidak dapat dibuktikan karena kita tidak dapat mengumpulkan
data tentang batu yang belum terlihat manusia)
3. Dasar dalam merumuskan hipotesis kuat
• Harga barang berpengaruh negatif terhadap permintaan (memiliki dasar kuat
yaitu teori permintaan dan penawaran)
• Uang saku memiliki pengaruh yang signifikant terhadap jam belajar mahasiswa.
(tidak memiliki dasar kuat)
55
MANFAAT HIPOTESIS
1. Menjelaskan masalah penelitian
2. Menjelaskan variabel-variabel yang akan diuji
3. Pedoman untuk memilih metode analisis data
4. Dasar untuk membuat kesimpulan penelitian.
56
KONSEP DASAR PERUMUSAN HIPOTESIS
Sumber Masalah
Kehidupan sehari-hari
Teoritis
Sumber Masalah
Kehidupan sehari-hari
Teoritis
Teori
Penelitian terdahulu
Penelitian Pendahuluan
Akal sehat
Teori
Penelitian terdahulu
Penelitian Pendahuluan
Akal sehat
Perumusan
Hipotesis
Perumusan
Hipotesis
Instrumen penelitian
Variabel, Data
Instrumen penelitian
Variabel, Data
Kesimpulan Dan
Implikasi
Kesimpulan Dan
Implikasi
PPenengguujiajinanHHipipootetseissis
57
PEMBAGIAN HIPOTESIS
1. HIPOTESIS DESKRIPTIF
– Pelayanan Rumah sakit Enggal Waras tidak Memuaskan
– Kinerja Keuangan Bank CBA Baik
– Semangat Kerja Karyawan PT. Yasinta Tinggi
2. HIPOTESIS KOMPARATIF
– Rumah sakit enggal sempuh lebih memuaskan dibandingkan pelayanan
rumah sakit enggal waras
– Kinerja keuangan bank CBA lebih baik dibandingkan dengan kinerja
bank Polli
– Semangat kerja karyawan PT.YASINTA lebih tinggi dibandingkan
dengan semangat kerja PT.YASINTO
3. HIPOTESIS ASOSIATIF
– Kepuasan pasien berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pasien
– Jumlah nasabah berpengaruh terhadap kinerja keuangan bank CBA
– Semangat kerja karyawan berpengaruh positif terhadap produktifitas
karyawan
58
• Contoh Hipotesis :
–Terdapat hubungan yang berarti antara nilai
STTB SLTA dengan IP mahasiswa
–Tidak ada perbedaan kecepatan pengurutan
data menggunakan metode Bubble Sort
dengan metode Shell
• Teknik Pengujian Hipotesis :
Dengan menggunakan uji-uji statistik (uji t,
uji F, uji 2, uji Z dll).
59
Perumusan Tujuan Dan
Manfaat Penelitian
60
Tujuan Penelitian
• Untuk menjelaskan tujuan akhir yang akan dicapai oleh
peneliti setelah penelitian selesai dilakukan
• Untuk memberikan gambaran yang tegas tentang
sasaran dan ruang lingkup penelitian
• Teknik merumuskan tujuan penelitian
–Singkat dan spesifik
–Diarahkan untuk menjawab permasalahan yang telah
dirumuskan
61
• Contoh :
– Judul :
Sistem Informasi Perpustakaan di Unisbank
– Perumusan masalah
Bagaimana perancangan sistem Informasi
perpustakaan di Unisbank yang dapat menangani
pelayanan dan pengelolaan perpustakaan dengan
baik ?
– Tujuan Penelitian
Untuk menganalisis dan merancang sistem informasi
perpustakaan di Unisbank
62
Manfaat Penelitian
• Untuk menjelaskan manfaat / kontribusi yang
akan diperoleh dari hasil penelitian dan siapa
pihak yang akan mendapatkan manfaat
tersebut.
• Teknik merumuskan manfaat penelitian :
– Disebutkan secara detail siapa saja yang
mendapatkan manfaat dan apa manfaat yang dapat
diperoleh dari hasil penelitian
– Manfaat dapat dikaitkan dengan orientasi penelitian,
apakah mempunyai kontribusi pada pengembangan
dan penerapan IPTEKS, pengembangan
kelembagaan / organisasi atau untuk pemecahan
masalah2 praktis / menunjang pembangunan dsb.
63
• Contoh :
– Judul : Sistem Informasi Perpustakaan di Unisbank
– Perumusan masalah : Bagaimana perancangan sistem
Informasi perpustakaan di Unisbank yang dapat
menangani pelayanan dan pengelolaan perpustakaan
dengan baik ?
– Tujuan Penelitian: Untuk menganalisis dan merancang
sistem informasi perpustakaan di Unisbank
– Manfaat Penelitian:
• Bagi Pengelola perpustakaan
Sistem informasi perpustakaan ini diharapkan
dapat dimanfaatkan untuk mempermudah
pencarian informasi tentang bahan2 pustaka.
64
Tinjauan Pustaka
65
TINJAUAN PUSTAKA
Setelah peneliti mendapatkan ide (general problem
statement) atau point of interest, selanjutnya
melakukan tahapan literatur review / tinjauan
literatur.
Penelitian dimulai dengan penelusuran pustaka yang
berhubungan dengan subyek penelitian.
Penelusuran pustaka untuk mengumpulkan informasi
yang relevan bagi penelitian.
“PUSTAKA" berarti karya yang menjadi rujukan
untuk memahami dan menyelidiki masalah
penelitian
66
• Misalnya kita tertarik dengan
pengembangan IS / IT investment maka
kita harus mencari sumber ilmiah yang
membahas atau terkait dengan kajian ilmu
tersebut, namun jangan membahas isu
yang sudah kadaluarsa. Artinya, mulailah
mengacu pada meriview dari tahun
terbaru hingga tahun yang sebelumnya.
67
TINJAUAN PUSTAKA
Karya-karya yg menjadi rujukan dapat berupa:
1. Artikel Jurnal:
• Karya di kelompok ini sangat bagus
• Informasinya mutakhir
• Diperlukan waktu hingga 2 tahun untuk
mempublikasikan suatu artikel.
• Sering digunakan di tinjauan pustaka karena
ringkas, formatnya up-to-date untuk penelitian
• Jurnal yg memiliki reputasi hanya memuat karya
penelitian yg paling relevan dan reliabel
68
2. Buku:
• Cenderung kurang mutakhir karena waktu yg
diperlukan lebih lama untuk menyusunnya
• Buku teks agaknya kurang bermanfaat untuk
dimasukkan ke dlm. tinjauan pustaka
• Umumnya ditujukan untuk keperluan pengajaran,
bukan penelitian.
• Buku dapat menjadi titik awal yg baik untuk
menelusuri sumber yg lebih rinci
69
3. Proseding Konferensi:
• Sangat berguna karena menginformasikan
penelitian paling mutakhir atau penelitian yg belum
dipublikasikan.
• Sangat membantu untuk menyediakan informasi
bagi orang yg sedang melakukan penelitian pada
bidang yang sama,
• Untuk menelusuri karya-karya lain dari para peneliti
yg sama.
70
4. Laporan Pemerintah dan
Perusahaan:
• Banyak departemen pemerintah dan lembaga
penelitian di perusahaan yg melakukan penelitian
• Publikasi hasil penelitian mereka dapat menjadi
sumber informasi, tergantung bidang kajian
penelitian.
71
5. Koran:
• Umumnya ditujukan untuk pembaca yg umum (tidak
khusus)
• Informasi yg disediakan sangat terbatas untuk keperluan
penyusunan tinjauan pustaka
• Koran bermanfaat sebagai sumber informasi tentang
kecenderungaan saat ini, perubahan atau penemuan
(misalnya pengumuman perubahan kebijakan
pemerintah)
• Harus melengkapinya dengan informasi yg lebih rinci
dari sumber lainnya.
72
6. Skripsi, Tesis, dan Disertasi:
• Dapat menjadi sumber pustaka yg berguna.
Karya tulis kelompok ini memiliki beberapa kelemahan:
1) Sulit untuk mendapatkannya karena tidak dipublikasikan
dan hanya tersedia terbatas di perpustakaan universitas
2) Harus memperlakukan temuan dalam karya tersebut
dengan lebih hati-hati bila dibandingkan dengan penelitian
yg dipublikasikan, karena mahasiswa yg melakukan
penelitian mungkin tidak cukup berpengalaman
73
7. Internet (jurnal elektronik)
• Informasi yg tumbuh paling cepat
• Tidak mungkin untuk mengkarakterisasikan informasi yg
tersedia
Hal penting tentang penggunaan sumber elektronik:
1) Setiap orang dapat menerbitkan informasi di Internet
sehingga kualitasnya mungkin tidak reliabel
2) Informasi yg ditemukan mungkin dimaksudkan untuk
audiens yg umum sehingga tidak sesuai untuk
dimasukkan ke dalam tinjauan pustaka (biasanya kurang
rinci)
3) Semakin banyak jurnal yg memiliki reputasi
mempublikasikan jurnalnya secara elektronik sehingga
kualitasnya lebih dapat dipercaya
74
8. CD-ROM:
• Hanya sedikit produsen CD-ROM yg menyediakan
informasi yg khusus dan rinci tentang penelitian
akademik
• Semakin banyak CD-ROM yg digunakan di
perpustakaan akademik sehingga menjadi piranti
untuk menelusuri informasi
75
Tinjauan Pustaka
• Harus melihat konsep utama, kesimpulan, teori,
argumen, yg mendasari karya tersebut
• Serta melihat kesamaan dan perbedaannya
dengan karya terkait lainnya.
• Hal tersebut mungkin agak sulit dilakukan pada
saat pertama kalinya, tetapi akan menjadi semakin
mudah dengan semakin banyaknya karya dalam
bidang kajian yg sama yg ada.
76
TINJAUAN PUSTAKA
Harus menjawab pertanyaan yg
dikemukakan berikut ini :
 Pertanyaan mana yg dijawab dan yg tidak terjawab
oleh tinjauan pustaka tersebut ?
 Sistem apa yg digunakan penulis tinjauan pustaka
 Bagaimana kualitas tinjauan pustaka tersebut?
 Bagaimana penulis menyusun tinjauan pustakanya
 Penulis harus menggunakan pustaka untuk
 menjelaskan penelitian sehingga yg ditulis harus
tinjauan pustaka bukan hanya memberitahu
pembaca apa yg telah dilakukan peneliti lain.
77
Tinjauan pustaka
Tujuan penyusunan tinjauan pustaka yaitu:
• Memperlihatkan mengapa penelitian itu perlu
dilakukan
• Memperlihatkan bagaimana sampai pada
keputusan memilih metodologi atau teori tertentu yg
digunakan
• Menambah informasi terhadap penelitian yg telah
ada
• Meringkas karya yg dibaca
• Memutuskan gagasan atau informasi yg penting
bagi penelitian itu
• Mengabaikan gagasan mana yg kurang penting
78
Lingkaran Pencarian Pustaka
Setelah ditetapkan pertanyaan penelitian yg ingin
dijawab, maka dilakukan pencarian pustaka:
- Pencarian pustaka merupakan lingkaran, dari
pertanyaan pertama akan membawa kepada
pustaka
yg ada, yg menuju ke artikel, kemudian dalam
paper
ada pustaka dan akan timbul pertanyaan
berikutnya, dst.
79
Perbedaan antara Pustaka, Abstrak dan Makalah
Pustaka:
Terdapat pada artikel yg dipublikasi, terdiri dari judul
artikel, nama Penulis(s), nama Journal, tahun
volume, nomor, halaman.
Abstrak :
Bentuk singkat dari suatu artikel. Abstrak harus
informatif sehingga dengan membaca abstrak sudah
dapat disimpulkan apakah artikel itu berkualitas
Makalah :
Adalah laporan dari suatu penelitian, terdiri dari
semua detil mulai dari latar belakang, metoda, hasil
dan konklusi. Pada bagian akhir ada daftar pustaka.
80
Desain Penelitian
81
MENGAPA PERLU DESAIN RISET ?
• Desian penelitian merupakan pedoman dalam
melakukan proses penelitian diantaranya :
 Penentuan populasi dan sampel
 Pengumpulan data
 Menentukan instrumen pengambilan data
 Analisa data
• Dengan pemilihan desain penelitian yang tepat
diharapkan akan membantu peneliti dalam
menjalankan penelitian dengan benar.
82
Definisi Populasi dan Sample :
Populasi :
• Kumpulan / keseluruhan anggota dari obyek
penelitian dan memenuhi kriteria tertentu
yang telah ditetapkan dalam penelitian
• Penelitian yang melibatkan populasi sebagai
obyek penelitian disebut Sensus
Sampel :
• Bagian tertentu dari unit populasi
• Penelitian yang melibatkan sampel sebagai
obyek penelitian disebut Sampling
83
Kelebihan dan kelemahan dari
Populasi dan Sampel :
• Populasi :
Kelebihan :
• data dijamin lebih lengkap
• pengambilan kesimpulan / generalisasi lebih akurat
Kelemahan :
• Membutuhkan banyak sumber daya (biaya, tenaga, waktu)
• Tidak ada jaminan bahwa semua anggota populasi dapat didata /
dilacak di lapangan.
84
• Sampel :
Kelebihan :
• Efisien penggunaan sumber daya (tenaga, biaya, waktu)
• Anggota sampel lebih mudah didata / dilacak di
lapangan
Kelemahan :
• Membutuhkan ketelitian dalam menentukan sampel
• Pengambilan kesimpulan / generalisasi perlu analisis
yang teliti dan dilakukan secara hati-hati.
85
• Dalam prakteknya, sangat jarang penelitian yang
menerapkan sensus dalam upaya pengumpulan
datanya karena keterbatasan dalam
operasionalnya. Sehingga penelitian sering
menggunakan teknik sampling. Namun perlu
diperhatikan ha-hal penting berkaitan dengan
pemilihan sampel yang baik.
• Sampel yang Baik :
– Representatif (harus dapat mewakili populasi atau
semua unsur sampel)
– Batasan sampel harus jelas
– Dapat dilacak di lapangan
– Tidak ada keanggotaan sampel yang ganda ( di data
dua kali atau lebih)
– Harus uptodate (terbaru dan sesuai dengan keadaan
saat dilakukan penelitian)
86
ILustrasi Sampel Yang Baik
PPopouplualsaisi SSamampeplel
PPopouplualsaisi
sampel
sampel
87
Alasan Menggunakan Sampel
• Ukuran populasi dengan jumlah yang cukup besar dapat
merepotkan / banyak masalah yang muncul. Dengan
pengambilan sampel salah satu tujuannya mengurangi jumlah
obyek, menghindarkan kejenuhan, kebosanan & kesalahan
subyektifitas.
• Apabila penelitian dengan harus merusak, cukup beralasan
mempergunakan sampel. Misalnya : mengukur kinerja IC
sehingga sampai merusak IC.
• Masalah biaya, semakin besar jumlah obyek, semakin perlu
dana.
• Masalah waktu, penelitian populasi selalu memerlukan waktu
yang lebih lama dibandingkan dengan penelitian sampel.
• Masalah ketelitian, jumlah populasi yang cukup banyak
mengundang kecerobohan.
• Suatu kasus susah digunakan sebagai basis generalisasi
karena banyaknya variasi dalam suatu populasi.
88
• Berapa jumlah anggota sampel yang baik ?
Pada prinsipnya tidak ada ketentuan yang baku
mengenai ukuran sampel. Yang perlu diperhatikan
dalam menentukan besarnya sampel :
–Derajat keseragaman / heterogenitas dari populasi
–Metode analisis yang akan digunakan
–Ketersediaan sumber daya
–Presisi yang dikehendaki
89
• Untuk mendapatkan sampel yang baik maka
diperlukan metode pemilihan atau
pengambilan sampel (sampling) yang baik.
• Metode Pengambilan Sampel yang baik :
–Prosedurnya sederhana dan mudah dilakukan
–Dapat memilih sampel yang representatif
–Efisien dalam penggunaan sumber daya
–Dapat memberikan informasi sebanyak-banyaknya
mengenai sampel.
90
Teknik Pengambilan Sampel
TTeekknnikikSSaammpplinlingg
PProrobbaabbiliitliyty S Saammpplinlingg Non Probability
Sampling
Non Probability
Sampling
 Simple Random
Sampling
 Stratified Sampling
 Cluster Sampling
 Simple Random
Sampling
 Stratified Sampling
 Cluster Sampling
 Quota Sampling
 Accidental Sampling
 Saturation Sampling
 Snowball Sampling
 Quota Sampling
 Accidental Sampling
 Saturation Sampling
 Snowball Sampling
91
Simple Random Sampling
 Semua unsur dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk
dipilih sebagai anggota sampel. Anggota sampel dipilih secara acak
dengan cara :
– Pengundian menggunakan nomor anggota sebagai nomor undian
– Menggunakan tabel angka random (bilangan acak) berdasarkan nomor
anggota.
 Syarat untuk dapat dilakukan teknik simple random sampling adalah:
– Anggota populasi tidak memiliki strata sehingga relatif homogen
– Keadaan anggota populasi tidak terlalu tersebar secara geografis
– Harus ada kerangka sampling (sampling frame) yang jelas.
 Kebaikan : prosedur penggunaanya sederhana
 Kelemahan : persyaratan penggunaan metode ini sulit dipenuhi.
92
Stratified Random Sampling
• Populasi dikelompokkan menjadi sub-sub
populasi berdasarkan kriteria tertentu yang
memiliki unsur populasi. Masing-masing
sub populasi diusahakan homogen.
• Dari masing-masing sub-populasi
selanjutnya diambil sebagian anggota
secara acak dengan komposisi
proporsional atau disproporsional.
• Total anggota yang dipilih ditetapkan
sebagai jumlah anggota sampel penelitian.
93
Cluster Sampling
• Populasi dikelompokkan menjadi sub-sub populasi secara bergerombol
(cluster).
• Dari subpopulasi selanjutnya dirinci lagi menjadi sub-populasi yang lebih kecil
• Anggota dari sub populasi terakhir dipilih secara acak sebagai sampel
penelitian.
• Sesuai jumlah tahapan pemilihannya, sampel dari cluster sampling dapat dipilih
melalui One stage Cluster Sampling, Two stage Cluster Sampling, dst.
Semarang
 Semarang utara
 Semarang selatan
 Semarang barat
 Semarang timur
 Semarang Tengah
 Mijen
 Gunung Pati
Semarang
 Semarang utara
 Semarang Tengah
 Mijen
94
Quota Sampling
• Metode memilih sampel yang mempunyai ciri-ciri tertentu
dalam jumlah atau quota yang diinginkan.
Contoh : Akan diteliti mengenai manfaat penggunaan
internet pada peningkatan kualitas proses belajar mengajar
pada mata kuliah tertentu.
Peneliti menentukan quota untuk masing-masing sampel :
Jumlah mahasiswa = 50 orang
Jumlah dosen = 5 orang
Jumlah mata kuliah = 3 mata kuliah
Sehingga diperoleh 150 mahasiswa dan 15 dosen sebagai
sampel penelitian untuk 3 mata kuliah yang memanfaatkan
internet dalam proses belajar mengajarnya.
Kelebihan : mudah dan cepat digunakan
Kelemahan : penentuan sampel cenderung subyektif bagi
peneliti.
95
Accidental Sampling
• Metode pengambilan sample dengan memilih
siapa yang kebetulan ada / dijumpai.
• Contoh : akan diteliti mengenai minat ibu rumah
tangga yang kebetulan berbelanja di suatu
swalayan tertentu untuk dimintai pendapat /
motivasinya.
• Kelebihan : Mudah dan cepat digunakan
• Kelemahan : jumlah sampel mungkin tidak
representatif karena tergantung hanya pada
anggota sampel yang ada pada saat itu.
96
Saturation Sampling
• Metode pengambilan sampel dengan mengikut sertakan
semua anggota populasi sebagi sampel penelitian.
Contoh : akan diteliti mengenai pendapat mahasiswa
terhadap pemberlakukan kurikulum baru di FTI Unisbank
Peneliti menentukan sampel dengan mengambil seluruh
mahasiswa aktif di FTI Unisbank sebgai sampel
penelitian.
• Kelebihan : memerlukan waktu untuk mengumpulkan
data sampel
• Kelemahan : Tidak cocok untuk populasi dengan
anggotanya yang besar (hanya cocok
untuk kelompok populasi kecil)
97
Snow Ball Sampling
• Metode pengambilan sampel dengan secara berantai (multi
level).
– Sampel awal ditetapkan dalam kelompok anggota kecil
– Masing-masing anggota diminta mencari anggota baru dalam jumlah
tertentu
– Masing-masing anggota baru diminta mencari anggota baru lagi, dst.
AA
BB11 BB22 BB33
CC11 CC22 CC33 CC44 CC55 CC66
98
• Contoh : Akan diteliti mengenai pendapat mahasiswa
terhadap pemberlakukan kurikulum baru di FTI
Unisbank. Sampel ditentukan sebesar 100 mahasiswa.
Peneliti menentukan sampel awal 10 mahasiswa.
Masing-masing mencari 1 orang mahasiswa lain untuk
dimintai pendapatnya. Dan seterusnya hingga diperoleh
sampel dalam jumlah 100 mahasiswa.
• Kelebihan : mudah digunakan
• Kelemahan : membutuhkan waktu yang lama.
99
IDENTIFIKASI VARIABEL
DAN
DATA PENELITIAN
100
Secara Umum
• Variabel :
Suatu informasi tertentu yang nilainya tidak
tetap
Contoh : IPK, Berat badan, Kecepatan akses
Data, Kondisi Badan, dll.
 Data :
Nilai tertentu dari suatu variabel
Contoh : IPK = 3.24, Berat badan =76 kg,
Kecepatan Akses Data = 56 bps,
Kondisi Badan = Sehat.
101
• Variabel penelitian :
– Segala sesuatu yang menjadi obyek penelitian dan
bersifat spesifik.
– Faktor2 yang berperan dalam peristiwa / gejala yang
akan diteliti.
• Kegunaan variabel Penelitian :
– Untuk mempersiapkan alat dan metode pengumpulan
data
– Untuk mempersiapkan metode analisis / pengolahan
data
– Untuk menguji hipotesis
102
• Variabel Penelitian yang Baik :
– Relevan dengan tujuan penelitian
– Dapat diamati dan dapat diukur
Dalam suatu penelitian, variabel perlu
diidentifikasi, diklasifikasi dan didefinisikan
secara operasional dengan jelas dan
tegas agar tidak menimbulkan kesalahan
dalam pengumpulan dan pengolahan data
serta dalam pengujian hipotesis.
103
Identifikasi varibel penelitian :
• Untuk mendata variabel-variabel yang ada dalam
penelitian
• Untuk menetapkan variabel-variabel utama yang
akan dibahas.
Contoh :
“Suatu penelitian untuk mempelajari faktor-faktor apa saja
yang mempengaruhi konsumen untuk membeli Sepeda Motor
“Honda”.
Variabel penelitian yang berpengaruh ditetapkan,
misalnya :
• Selera konsumen
• Tingkat pendapatan Konsumen
• Kualitas Sepeda Motor Honda
• Harga Beli dan Harga Jual
104
Klasifikasi variabel Penelitian :
• Untuk menentukan jenis variabel
• Untuk menentukan alat dan metode
pengumpulan data
105
Jenis Klasifikasi Variabel
1. Menurut Skala Pengukurannya :
a. Skala Nominal
b. Skala Ordinal
c. Skala Interval
d. Skala Rasio
106
Skala Nominal
• Skala nominal adalah skala yang hanya
digunakan untuk memberikan kategori
saja ( tidak ada tingkatan / jenjang )
• Contoh:
variabel : Jenis kelamin
Data : Pria, Wanita
107
Skala Ordinal
• Adalah skala pengukuran yang sudah dapat digunakan
untuk menyatakan peringkat antar tingkatan, akan tetapi
jarak atau interval antar tingkatan belum jelas.
• Contoh:
variabel : peringkat supermarket berdasarkan kualitas
pelayanannya !
Data : Sangat bagus
Bagus
Cukup bagus
kurang bagus
Tidak bagus
108
Skala Interval
• Adalah skala pengukuran yang sudah dapat digunakan
untuk menyatakan peringkat antar tingkatan, dan jarak
atau interval antar tingkatan sudah jelas, namun
belum memiliki nilai yang mutlak.
• Contoh:
Varibel : Suhu ruangan
Data : 5o C – 10o C
109
Skala Rasio
• Adalah skala pengukuran yang sudah dapat
digunakan untuk menyatakan peringkat antar
tingkatan, dan jarak atau interval antar
tingkatan sudah jelas, dan memiliki nilai yang
mutlak .
• Contoh:
Variabel : Berat Badan
Data : 76 Kg.
110
Jenis Klasifikasi Variabel
2. Menurut Sifat Fisik :
a. Kualitatif (bukan angka)
Contoh :
variabel : Selera
Data : suka, tidak suka
a. Kuantitatif (angka)
contoh :
variabel : Harga
Data : Rp. 1.750.000,-
111
3. Menurut cara Pengukurannya :
• Diskrit
Contoh :
Variabel : Jumlah anak
Data : 3 orang (dari pencacahan)
• Kontinu
Contoh :
Variabel : Luas ruangan
Data : 102 m2 (dari pengukuran)
112
Jenis data
Klasifikasi data berdasarkan sumbernya :
- Data primer
- Data sekunder
• Data Primer : data yang langsung dari sumbernya ; diamati dan
dicatat sendiri untuk pertama kalinya oleh peneliti.
Contoh : Jumlah komputer yang rusak di lab (pendataan secara
langsung di lab. Komputer)
Keuntungan menggunakan data primer :
– Sesuai dengan keperluan penelitian
– Tidak ada risiko kadaluwarsa karena baru dikumpulkan setelah
proyek penelitian dirumuskan.
– Pekerjaan pengumpulan data statistik dipegang sendiri oleh
peneliti & akan menelaahnya dengan cara yang dikehendaki.
– Peneliti mengetahui kualitas dari metode-metode yang
dipakainya karena dialah yang mengaturnya sejak permulaan.
113
Pembagian data menurut cara
memperolehnya: (2)
• Data sekunder : data yang bukan diusahakan sendiri
pengumpulannya oleh peneliti, misalnya dari biro
statistik, majalah. Jadi data sekunder berasal dari tangan
kedua, ketiga dan seterusnya, artinya melewati satu atau
lebih pihak yang bukan peneliti sendiri.
contoh :Jumlah penduduk Semarang Thn. 2007
(dokumentasi data di kantor BPS)
– Keuntungan penggunaan data sekunder :
• Lebih murah, cukup ke perpustakaan / mencatat dari penerbitan.
• Lebih cepat, untuk pengumpulan data primer dapat diperlukan waktu 60
– 90 hari, sedangkan data sekunder hanya beberapa hari saja.
• Seorang peneliti pada kenyataannya tidak selalu mampu
mengumpulkan data primer, misalnya : sensus penduduk.
114
Mendefinisikan Variabel
• Definisi operasional variabel penelitian
– Untuk mendefinisikan secara jelas dan tegas arti dari
variabel tersebut.
– Untuk memberikan persepsi yang sama sehingga
tidak terdapat arti yang bias.
• Contoh :
– Penghasilan karyawan adalah pendapatan yang
diterima oleh karyawan dari komponen gaji tetap
ditambah upah lain yang berlaku di perusahaan.
– Prestasi Akademik mahasiswa adalah ukuran
keberhasilan studi mahasiswa yang dinyatakan
dengan IP Mahasiswa.
115
METODE PENGUMPULAN DATA
116
• Kualitas data tidak hanya ditentukan oleh
realibilitas dan validitas dari alat ukurnya saja,
tetapi juga ditentukan oleh bagaimana cara
pengumpulannya.
• Beberapa Aspek dalam proses Pengumpulan
Data :
 Data macam apa yang dikumpulkan (what) ?
 Di mana diperoleh data (where) ?
 Bagaimana cara mengumpulkannya (how) ?
 Dengan apa data itu dikumpulkan (With)
 Kapan data dikumpulkan (When) ?
 Dan berapa jumlah data yang cukup memadai ?
 Bagaimana prosedur yang harus dipenuhi untuk
mengumpulkan data ?
117
Metode Pengumpulan Data
1. Observasi (Pengamatan Langsung)
2. Survei
3. Interview (wawancara)/ Kuesioner
4. Dokumentasi
5. Eksperimen (percobaan/Pengukuran
langsung)
118
1. OBSERVASI (pengamatan langsung)
Teknik pengumpulan data melalui pengamatan
dan pencatatan data terhadap gejala / peristiwa
yang diselidiki pada obyek penelitian.
Sifat :
Tidak ada interaksi antara obyek yang diamati
dengan pengamat / pengumpul data.
Contoh :
Observasi tentang jumlah kendaraan yang lewat di
jalan tol Krapyak-Jatingaleh untuk menganalisis
tingkat kepadatan lalu lintas jalan tol di Kota
Semarang
119
2. Survei
Pengumpulan data melalui permintaan keterangan /
jawaban kepada sumber data dengan menggunakan
daftar pertanyaan / kuesioner / angket sebagai alatnya.
• Cara pemakaian Kuesioner :
 Tatap muka dengan sumber data/responden secara kelompok atau
perorangan
 Melalui telepon
 Melalui pos (surat)
– Sifat :
Terdapat interaksi antara obyek yang diamati dengan
pengamat / pengumpul data.
– Contoh :
Survei mengenai sistem pengelolaan pesediaan barang
di apotik “Sehat Sejahtera” di Semarang.
120
3. KUESIONER / ANGKET : Merupakan metode
pengumpulan data yang dilakukan untuk
mengumpulkan data dengan cara membagi daftar
pertanyaan kepada responden agar responden
tersebut memberikan jawabannya.
• Keuntungan :
– Tidak perlu hadirnya peneliti.
– Soal pertanyaan dapat dibagi serentak
– Waktu luang
– Kebebasan responden
– Dapat dibuat standar
• Kelemahan :
– Responden bisa kurang teliti, bearti validasi kurang
– Kejujuran reponden kurang
– Angket seringkali tidak kembali
– Tidak seragam waktu pengembalian angket.
121
a) Kuesioner terbuka (open-ended).
Dalam kuesioner ini responden diberi kesempatan untuk
menjawab sesuai dengan kalimatnya sendiri.
Contoh :
Bagaimanakah pendapat anda tentang software bajakan ?
b) Kuesioner tertutup (closed-ended)
Dalam kuesioner ini jawaban sudah disediakan oleh peneliti,
sehingga responden tinggal memilih saja.
Contoh :
Bagaimanakah pendapat anda tentang harga laptop ?
􀀀Sangat mahal 􀀀 Murah
􀀀Mahal 􀀀 Sangat murah
􀀀Cukup
Jenis Kuesioner :
122
Kapan open-ended dan closed-ended ?
• Ingat tujuan penelitian. Kalau klasifikasi, lebih
cocok closed-ended. Kalau eksploratif, lebih
cocok open-ended
• Kalau pilihan jawaban terlalu banyak, lebih baik
open-ended.
• Seberapa banyak penguasaan responden
terhadap hal yang ditanyakan. Kalau banyak,
open-ended. Kalau sedikit, closed-ended
(artinya orang yang ngga tau bisa milih).
123
Kapan open-ended dan closed-ended ? (lanjutan)
• Apakah jawaban mereka lebih terstruktur? Kalau
tidak, sebaiknya open-ended.
• Motivasi responden. Perlu niat dalam menjawab
untuk jenis open-ended.
• Penguasaan pembuat alat terhadap hal yang
mau diteliti. Kalau tidak terlalu, sebaiknya openended.
124
Pembuatan kuesioner yang baik :
1) Ada petunjuk jelas mengenai maksud diberikannya
kuesioner.
2) Ada petunjuk jelas mengenai cara pengisi kuesioner
3) Menggunakan kalimat yang mudah dimengerti dan
tidak bias arti
4) Menghindari pertanyaan yang tidak jelas, tidak perlu
dan tidak relevan
5) Menghindari pertanyaan yang negatif, bernada
menekan / mengancam dll
6) Menggunakan pertanyaan yang logis dan sistematis
7) Merahasiakan identitas responden agar responden
obyektif dalam menjawab.
125
Teknik Mengumpulkan Data (lanjutan)
4. INTERVIEW (wawancara).
Wawancara merupakan teknik
pengambilan data dimana peneliti
langsung berdialog (tatap muka) dengan
responden untuk menggali informasi dari
responden.
Sifat :
terdapat interaksi dan komunikasi antara
pewawancara dengan responden
126
• Sebelum Wawancara dimulai :
– Menerangkan maksud wawancara dikaitkan dengan
tujuan penelitian
– Menjelaskan mengapa responden dipilih untuk
diwawancarai
– Menjelaskan identitas dan asal usul pewawancara
– Menjelaskan sifat wawancara : terbuka atau tertutup
127
Teknik Mengumpulkan Data (lanjutan)
5. DOKUMENTASI.
Studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan
data yang ditujukan kepada subyek penelitian.
Dokumen tidak hanya dokumen resmi, dapat
juga berupa catatan pribadi, surat pribadi, buku
harian, laporan kerja, notulen rapat, catatan
kasus, rekaman kaset, rekaman video, foto dan
lain sebagainya. Perlu dicatat bahwa dokumen
ditulis tidak untuk tujuan penelitian, oleh sebab
itu penggunaannya sangat selektif.
128
6. Eksperimen/Percobaan
Pengumpulan data melalui pencatatan langsung dari
percobaan/pengukuran
• Sifat :
Terdapat penggunaan alat ukur atau metode eksperimen tertentu
• Tahapan Eksperimen/Percobaan :
– Identifikasi semua variabel yang relevan
– Identifikasi variabel non eksperimen yang mungkin mengganggu
eksperimen
– Tentukan alat ukur atau instrumentasi yang dipakai
– Tentukan rancangan dan metode eksperimen yang akan dilakukan
– Tentukan kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan untuk eksperimen
– Lakukan eksperimen/pengukuran
– Catat data hasil eksperimen/pengukuran
Untuk mendapatkan eksperimen yang baik, perlu dilakukan eksperimen
yang berulang-ulang
129
Kesimpulan Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dipilih
sangat ditentukan oleh masalah, waktu,
tenaga dan biaya yang tersedia. Dalam
memilih teknik pengumpulan data
seyogyanya berpegangan pada efisiensi
dan optimalisasi.
130
PENGOLAHAN
DAN
ANALISA DATA
131
Pendahuluan
• Data mentah yang telah dikumpulkan tidak akan
ada gunanya jika tidak dianalisis. Analisis data
merupakan bagian penting karena dengan
analisislah data tersebut dapat diberi arti dan makna
yang berguna dalam memecahkan masalah
penelitian.
• Data mentah yang dikumpulkan perlu diolah lebih
dahulu dan selanjutnya dianalisis dan dibuat
penafsiran. Berdasarkan analisis dan penafsiran
yang dibuat, perlu ditarik kesimpulan serta
implikasinya dan saran-saran yang berguna untuk
memecahkan masalah dalam penelitian yang sudah
dirumuskan.
132
Pengolahan Data
1. Editing
 Data yang dikumpulkan perlu diperiksa
apakah terdapat kekeliruan dalam
pengisiannya barangkali ada yang tidak
lengkap, tidak sesuai dan sebagainya.
Kegiatan pengecekan ini disebut editing.
Dengan demikian diharapkan akan
diperoleh data yang valid dan dapat
dipertanggung jawabkan.
133
Pengolahan Data (lanjutan)
 Yang perlu dicek adalah :
a. Dipenuhi tidaknya instruksi sampling.
• Apakah responden yang diinterview sesuai syarat-syarat dan
ketentuan yang telah ditetapkan.
b. Dapat dibaca atau tidak raw data.
c. Kelengkapan pengisian.
d. Consistency
• Apakah tidak ada ada hal-hal yang bertentangan,
misalnya status belum menikah tetapi pada kolom
jumlah anak ada jawaban 4 orang.
e. Apakah isi jawaban dapat dipahami.
134
Pengolahan Data (lanjutan)
• Jika banyak jawaban pertanyaan yang tidak
sesuai, maka daftar pertanyaan tersebut perlu
dikumpulkan dan diklasifikasikan dalam satu
kelompok. Jika hanya beberapa saja, maka
dianggap kesalahan enumerator dan perlu
diperbaiki.
• Jangan sekali-kali mengganti jawaban, angkaangka
ataupun jawaban pertanyaan dengan
maksud membuat data tersebut sesuai,
konsisten dan cocok dengan maksud tertentu.
135
2. Coding.
Yaitu pemberian tanda, simbol, kode bagi tiap-tiap data yang temasuk
dalam kategori yang sama. Dengan coding, data kualitatif dapat
dikonversikan menjadi data kuantitatif.
Tanda berupa angka atau huruf, misal :
Status Usaha
Usaha pokok ............. 1
Usaha sampingan ..... 2
Jika status usaha saudara ini pokok, apa usaha sampingannya ?
Tani........................... a
Pegawai..................... b
Dagang...................... c
Lain-lain.................... d
Tidak ada................... e
136
3. Tabulating.
Jawaban yang serupa dikelompokkan dengan
cara yang teliti, kemudian dihitung , dan
dijumlah berapa banyak item yang termasuk
dalam satu ketegori. Kagiatan ini dilaksanakan
sampai terwujud tabel-tabel. Tabulasi data
dapat dikerjakan dengan menggunakan
software seperti MS-Excell atau SPSS
(Statistical Package for Social Sciences).
137
Contoh :
Keadaan Tempat tinggal mhs Unisbank (210 Responden).
40.00
51.43
08.57
84
108
18
2. Situasi tempat tinggal
a. Baik
b. Lumayan
c. Kurang / Buruk
16.19
10.00
20.00
53.81
34
21
42
113
1. Tempat Tinggal
a. Ikut orang tua sendiri
b. Ikut famili di Semarang
c. Indekost
d. sewa kamar
Banyaknya Persentase %
Jawaban
Hal
138
ANALISIS DATA
Tujuan analisis adalah menyempitkan dan
membatasi penemuan-penemuan hingga
menjadi suatu data yang teratur, serta lebih
bearti. Proses analisis merupakan usaha
untuk menemukan jawaban atas pertanyaan
perihal permasalahan yang sudah
dirumuskan dalam proyek penelitian.
Analisis dapat dilakukan secara non statistik
dan secara statistik.
139
ANALISIS DATA (LANJUTAN)
• Analisis non statistik.
Dilakukan dengan membaca tabel-tabel, grafik-grafik
atau angka yang tersedia; kemudian melakukan uraian
dan penafsiran. Misalnya tabel tentang Keadaan Tempat
Tinggal Mahasiswa Unisbank, dapat disimpulkan bahwa
sebagian besar mahasiswa Unisbank berasal dari luar
Semarang dan kebanyakan termasuk yang ”cukup”
ekonominya.
• Analisis Statistik.
Bearti menganalisa data menurut dasar-dasar statistik.
Statistik sebagai metode guna mengumpulkan,
mengolah, menyajikan, menganalisis, dan
menginterpretasi data yang berwujud angka-angka.
Interpretasi adalah penarikan kesimpulan dari hasil
analisa yang dilakukan atas dasar data kuantitatif.
140
• Metode analisis data yang dipilih harus
disesuaikan dengan jenis penelitiannya.
Pertimbangan pemilihan metode analisis
dapat dilihat dari :
– Tujuan dan jenis penelitian
– Model / jenis data
– Tingkat / taraf kesimpulan
141
• Contoh :
a) Judul : Studi tentang pengaruh pemilihan
media promosi terhadap peningkatan
penjualan barang di PT. “Graha baru”
Semarang
 Analisis statistika (deskriptif/inferensi)
b) Judul : Sistem Informasi Akademik di Unisbank
 Analisis non statistika (analisa dan design sistem)
c) Judul : Pengaruh Penggunaan Pupuk ‘bio-xx”
terhadap peningkatan hasil panen cengkeh.
 Analisis statistika (eksperimen design)
142
Penulisan Laporan Penelitian
143
PELAPORAN
• Tahapan akhir dalam kegiatan penelitian adalah
pembuatan laporan penelitian. Laporan ini berguna
untuk kegiatan publikasi hasil penelitian maupun
untuk pertanggung jawaban secara ilmiah kegiatan
penelitian yang telah dilakukan. Dalam laporan
penelitian, dituliskan secara sistematis semua
tahapan yang telah dilakukan mulai dari tahap
perencanaan hingga penarikan kesimpulan
penelitian (termasuk didalamnya lampiran2 yang
diperlukan).
Sistematika pelaporan disesuaikan dengan
ketentuan yang telah ditetapkan oleh lembaga /
institusi / sponsor yang akan mengelola hasil
penelitian tersebut.
144
Contoh Susunan Laporan
• Baris kepemilikan
• Judul
• Abstrak
• Pendahuluan
• Tinjauan Pustaka
• Metode
• Hasil dan Pembahasan
• Kesimpulan dan Saran
• Daftar Pustaka
145
Baris kepemilikan
• Nama-nama Peneliti
• Setiap orang yang namanya
tercantum sebagai penulis,
mempunyai kewajiban moral bisa
menjawab isi dari tulisan tersebut
146
Judul
• Judul hendaklah singkat, spesifik, dan jelas
• Judul sebaiknya menggambarkan cakupan
dan isi yang sedang diteliti
• Bagian yang mungkin satu-satunya dibaca
orang lain, oleh karena itu judul harus mampu
menarik perhatian pembaca yang
membacanya secara sepintas
147
Judul (2)
• Judul yang tidak jelas, terlalu umum, kurang
informatif, tidak memikat dan bisu akan
menyebabkan tulisan diremehkan orang
– Algoritma Linear Search dan Binary Search Tree
• Judul yang baik biasanya tidak lebih dari 12
kata
• Dalam menyusun judul, hindari kata-kata
klise, seperti: penelitian pendahuluan, studi
perbandingan, dll.
– Studi perbandingan Algoritma Linear Search dan
Binary Search Tree
– Algoritma Linear Search dan Binary Search Tree:
Studi Perbandingan
148
Abstrak / Ringkasan
• Merupakan ringkasan yang lengkap dari penelitian
• Mencakup: “problem statements”, metode, hasil, kesimpulan
• Dapat menerangkan keseluruhan isi tulisan
• Disajikan ke dalam satu paragraf dengan jumlah kata sekitar
250-300.
• Tabel dan grafik tidak boleh dicantumkan dalam abstrak, begitu
juga dengan singkatan ataupun pengacuan pada pustaka
• Kata kunci
– Kata kunci dapat berasal dari judul, abstrak, atau isi dari
tulisan
– Pilih kata-kata yang dipakai kalau mencari informasi
mengenai topik tersebut
149
Pendahuluan
• Merupakan sebuah pengantar ihwal
'pembenaran' kita terhadap
penelitian/pengkajian yang kita lakukan
ditinjau dari segala aspek dalam kaitannya
dengan tujuan yang hendak dicapai.
• Antarkan pembaca langsung kepada inti
pokok tulisan dengan membuat pernyataan
masalah yang dihadapi secara jelas
– Perumusan masalah (problem statement):
Menguraikan rumusan masalah yang mencakup:
konsep, hipotesis, pertanyaan penelitian, variable, dan
asumsi.
150
Pendahuluan (2)
• Tuliskan latar belakang dan tujuan dari
tulisan
– Latar Belakang: meliputi hal-hal yang
mendorong mengapa penelitian tersebut
dilakukan, signifikansi
– Tujuan penelitian (purpose of study): dapat
berupa penjajakan, pembuktian, penerapan
teori, atau pembuatan prototipe.
• Batasan penelitian (limitation of study):
menguraikan keterbatasan parameter-parameter
yang dipakai, dikarenakan oleh metode dan
setting penelitian yang dipakai.
151
Pendahuluan (3)
• Telaah pustaka dilakukan untuk
menunjukkan masalahnya betul-betul
ada
• Pada kalimat penutup pada bagian
pendahuluan, beri gambaran kesimpulan
yang akan dicapai
152
Tinjauan Pustaka
• Merupakan kerangka, konsep atau orientasi untuk
melakukan analisis dan klasifikasi fakta yang
dikumpulkan dalam penelitian/ pengkajian yang
dilakukan.
• Sumber-sumber rujukan (buku, jurnal, majalah)
yang diacu hendaknya relevan dan terbaru (state
of art) serta sesuai dengan yang terdapat dalam
Pustaka Acuan.
• Hindari parade kutipan pendapat pakar
tanpa dibarengi pembahasan dan sikap kritis
terhadapnya
153
Metode
Merupakan cara untuk mencapai tujuan yang
dilakukan oleh peneliti, menguraikan bagaimana
penelitian tersebut dilaksanakan.
• Jelaskan hal-hal seperti:
– Peubah/variabel yang digunakan
– model yang digunakan
– rancangan penelitian
– Sampling & teknik pengumpulannya
– analisis data
– cara penafsirannya
• Tujuannya agar orang lain bisa melakukan
pengulangan terhadap penelitian yang sama
154
Hasil & Pembahasan
• Bagian tempat seorang peneliti paling
bebas berekspresi
• Membahas penemuan yang didapatkan
dari hasil penelitian
• Mengintegrasikan penyajian,
pengolahan, dan interpretasi
• Membuat outline dari hasil pengolahan
data seperti: tabel, grafik, dll.)
155
Hasil & Pembahasan (2)
• Jangan berpanjang lebar melakukan
pembahasan, tetapi berargumenlah
dengan logis
• Pendapat orang yang sudah diringkas
dalam bagian-bagian sebelumnya tidak
perlu diulang kembali, cukup diacu
seperlunya saja
• Ulaslah apakah penelitian memenuhi
tujuan penelitian atau seberapa besar
penelitian yang dilakukan sesuai
dengan tujuan penelitian
156
Kesimpulan
• Review temuan hasil penelitian
– Hubungkan temuan dengan hasil penelitian
sebelumnya
• “..kesimpulan Rifai (1990) mendukung hasil
penelitian ini…”
• “..penelitian ini memperkuat kesimpulan Rifai
(1990)…”
• Kaitkan hasil temuan dengan implikasi
teoritis, serta jelaskan bagaimana temuan
tersebut memperluas cakrawala ilmu dan
teknologi
157
Kesimpulan
• Review kelemahan-kelemahan
– Jelaskan kenapa bisa muncul
– Jelaskan bagaimana atau prediksi untuk
memperbaikinya
• Rangkum kesimpulan
– Janganlah merumuskan kesimpulan yang merupakan
pengetahuan umum
– Hindari kata-kata yang menimbulkan keraguan atau
makna ganda, seperti mungkin, barangkali, kiranya,
dsb.
• Utarakan “Future research” yang bisa dilanjutkan
dalam penelitian berikutnya
– Sebutkan segi-segi lain yang perlu diteliti lebih lanjut
158
Saran
Saran yang kita kemukakan sebaiknya
memiliki ciri sebagai berikut:
Ditujukan untuk mengatasi atau membantu
menyelesaikan masalah yang diteliti.
Berkaitan dengan hal-hal yang dibahas.
Logis serta memiliki kemungkinan untuk dapat
dilaksanakan atau diterapkan.
159
Pustaka Acuan
• Hampir seluruh penelitian dibangun
berdasarkan penelitian yang sebelumnya.
• Para peneliti biasanya mulai dengan
membaca literatur yang berkaitan dan
mendapatkan ide dari literatur-literatur
tersebut.
• Dalam menyajikan hasil kerjanya, maka para
peneliti tersebut memberikan acknowledge
kepada para pendahulunya dengan
menuliskan sumber dokumen tersebut pada
bagian daftar bacaan.
160
Pustaka Acuan (2)
• Jangan sampai ada pustaka yang diacu tetapi
tidak terdaftar atau sebaliknya
• Gelar akademis pengarang tidak boleh
dicantumkan
• Biasanya disusun secara alpabet
• Style dalam penulisan pustaka acuan (daftar
pustaka)
– APA (American Psychology Association)
– MLA (Modern Language Association)
• Konsisten !!!
161
Mempresentasikan Karya
Ilmiah
• Mempresentasikan Karya Ilmiah
Kemampuan memberikan sebuah
presentasi yang baik merupakan modal
yang sangat penting. Kemampuan
memberikan presentasi sangat esensial
bagi seorang sarjana.
162
• Mempersiapkan Presentasi Meliputi :
• Mengetahui target pendengar, sehingga kedalaman
materi yang akan dipresentasikan tidak
membosankan dan membuat pendengar justru
menjadi tidak mengerti isi dari presentasi.
• Persiapan Teknis, antara lain adalah materi
presentasi yaitu slide, transparan, materi elektronik,
handout atau makalah yang akan dibagikan.
• Perangkat elektronik yang akan digunakan
• Percobaan presentasi untuk menghitung lamanya
waktu presentasi (rehearse timings)
163
• Melaksanakan Presentasi
Hal yang harus diperhatikan :
 Ketepatan waktu, tidak terlalu cepat, tidak
juga terlalu lama dalam menyampaikan
presentasi
164
• Tips dalam menghadapi pendengar
 Ketika menjelaskan sebuah slide, kadang
(tetapi tidak perlu selalu) menunjuk sesuatu di
layar untuk menjelaskan bagian yang
dimaksud.
 Jangan terlalu sering membelakangi pendengar
 Perhatikan raut wajah dari para pendengar
 Harus meyakinkan pendengar
 Bila ada pertanyaan, dengarkan dulu, catat bila
perlu, baru dijawab.
165
• Tips Menggunakan Presentasi Elektronik
Yang harus diperhatikan adalah :
Dalam satu slide, gunakan kata-kata
sesingkat mungkin (point form)
Ukuran Font tidak terlalu kecil
Perhatikan kekontrasan antara obyek
dengan background, sehingga jelas terlihat
Tulisan pada gambar, grafik atau diagram
harus jelas terbaca
Gunakan contoh jika konsep yang dijelaskan
terlalu membingungkan
166
Selesai……Semoga banyak yang
dipelajari, dipahami dan bermanfaat !
Terima kasih….!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar